Friday, April 15, 2005

kari kepala ikan

"Good die mate !" Ada lagi rupanya teman lama pulang dari downunder dengan accent itu. Dia pun borak2 tentang golf course disana kerna aku belum pernah ke sana. Aku buat happy dengar ceritanya kerna dah banyak kali aku dengar dari teman2 lain. Tapi cerita aku di Ciputra dan Bukit Darmo aku simpan saja. Tak payah aku cerita padanya.

Pendek cerita.. aku ajak dia makan nasi kari kepala ikan. Dia setuju. "Lama juga tak ke sana ya!" ekspresi muka Jo agak suka dengan pelawaan aku. Diparking bay, kami terserempak dengan Taz dan Kun. Mereka mau join. Tak jadi naik mobil aku, kami terus mau naik mobil Taz. Taz baru beli CRVnya minggu kemarin. Kami borak2 lagi dalam perjalanan ke restoran kari kepala ikan. Bila sampai kami terus order yang special dari pelayan baru yang lagi cun sekali. Mata Taz dan Jo tak kemana2. Fokus mereka lama pada lentuk badan Aida yang bawa juadah ke meja kami. Atas bawah... atas bawah... mata Taz tak berkedip... consentrasinya pada gadis cun ini. Aku sudah biasa dengan perangai dia. Bak kata orang jakarta "cowok banget".

Kenapa ya? Lelaki kebanyakannya begitu. Terutama sekali seperti Taz dan Jo. Mereka melihat gadis sexy dengan ghairah dan nafsu. Klo ada peluang mau juga mereka bawa pulang gadis ini ke kamar bujang mereka. Tapi Kun okay orangnya.. ya dia pemalu sedikit. Aku ? Aku suka pada natural beauty. Apa yang cantik adalah anugerah Tuhan. Aku appreciate seni. Pada aku, aku sudah boleh lukis Aida tanpa sehelai benang, duduk manja di atas sofa.. seperti Kate dalam filem Titanic. Itu seni bagi ku.

Mungkin satu hari nanti, klo aku sudah tidak sibuk dengan kerja dan golf aku, aku akan kembali melukis macam dulu-dulu..........



2 Comments:

Blogger mutiara nauli pohan said...

aku mau dong dilukis, tapi ga kaya kate di titanic :)

2:09 PM  
Blogger biruwarna said...

cuma pake pashmina saja bole?

9:43 AM  

Post a Comment

<< Home