Thursday, March 31, 2005

buah hati kekasih orang

"Maafkan abang, sayang. Kali ini abang ga dapat bantu Ina lagi." kata lelaki yg serba salah itu. Bukannya sedikit bantuan kali ini. Tujuh puluh lima juta. Ditanya lagi samada cewek ini masih cintakannya. Jawabnya, "Entah, Ina tak tau... Ina sudah malas."

Begitulah episod terakhir yg ku lihat. Rupa2nya uang yg dicari udah jadi pengukur cintanya, sungguh pun Ina tau lelaki tadi punyai isteri punyai anak tiga.

Kemarin aku dapat cerita baru episod baru. Cewek 'twenty something' ini juga berpacaran dengan suami orang. Lelaki ini buat janji palsu belaka. Kata2 manis pujuk rayu diucapkan untuk dapatkan virginnya. Sudah dapat manisnya apa lagi sepah dibuang. Naik berang cewek ini. Dulu bilang ada problem dengan istri dan mau cerai istrinya dan mau menikah dengan cewek ini. Tapi sekarang semuanya kosong belaka.

Kenapa episod gadis2 virgin dianiaya begini kerap berulang? Suratan mungkin. Tapi kenapa gadis2 ini terpikat dengan suami orang? Security mungkin. Tapi kenapa diakhiri dengan hati2 gadis ini disakiti? Pengalaman mungkin. Tuhan telah menentukan jodoh mereka cuma mereka saja yang akan merancang dan membuat persiapan menghadapinya.

Jodoh mereka tetap ada. Cuma masa dan bentuknya akan ditentukan oleh Allah Yang Maha Esa.

Wednesday, March 30, 2005

goyang lagi

Jam dinding pukul 12.15 tgh malam. Terasa goyang tempat duduk ku. Aku asyik melayari website buat penutup malam tadi. Aku paling ke atas aku lihat lampu labuh hayun kekiri kekanan. Pasti gempa sekali lagi. Terus aku ke web Earthquake Activity yg telah ku jadikan fav sejak trajedi di Aceh. Cuma ku lihat di Nicaragua aja waktu itu.

Aku terus layari internet. Kurang setengah jam kemudian aku kembali mau tau terjadi di mana. Kali ini di kawasan Nias seratus empat puluh km dari Sibolga Sumatra dengan magnitude 8.7 Habis ku canang sms sama teman2 di persisiran pantai dan apartment 7 tingkat. Ada yang masih belum lena.

Sudah lewat aku masuk tidur bismillah. Dalam tingkap imaginasi ku... gambaran satu lagi tsunami disekitar Indian Ocean. Dibumi mana pula akan ditimpa.

Pagi ke ofis sudah ku dengar kecoh insiden malam tadi bagi penduduk pangsapuri. Yahoo news dan Analisadaily sudah memberi angka2 kematian. Malah dari ratusan sudah dijangka meningkat ke angka ribu.

Hanya IA saja yang maha kuasa lagi maha mengetahui.........



Monday, March 28, 2005

antara uang dan cinta

Sorang menagih uang
cintanya bisa dibeli walaupun memakan masa
berbagai alasan dan janji akan diberi bila maukan uang
baik sedikit pun asalkan ikhlas katanya
bila tak dapat ia meronta2 menendang meminta
cintanya terkunci rapat ... sepi belaka

Sorang lagi menagih cinta
uangnya bisa dikirim bila rindu membara
tak cukup umpan dua juta diberi lima bila maukan cinta
baik secubit rasa dipuji berjela
klo cinta tak dapat ditendang ketepi saja
uangnya diumpan kepada cinta kedua.

Tuesday, March 22, 2005

keng... keng...

Pernah aku dulu diburu. Tapi tak pernah digigit sampai begitu teruk. Anjing Rottweiler (simbol binatang evil dalam filem "The Omen") dan gang yang menyerang Muhammad Hazman kemarin (parah dengan 180 jahitan) buat aku teringat waktu aku kecil dulu. Ketika itu aku pun sembilan atau sepuluh tahun juga. Habis segala petua yang diajar oleh abang2 ku aku applykan. Tapi aku masih takut berdepan dengan anjing yang dua kali lebih besar drpd aku.

"Jangan lari ... tunggu. Tunduk ... ambil segenggam pasir ... tunggu dan baling pasir itu bila anjing mula menyalak dan mengejar kamu." kata mereka. Gampang teori itu. Aku tak kuasa tunggu. Aku tetap lari selamatkan diri.

Tiap kali pulang lewat dari sekolah aku akan siap ketul2 batu bila melintasi rumah yang ada German Shepherd itu. Episodnya akan berulang. Dan berulang dalam mimpi2 ku. Aku akan dikejar anjing itu. Tidak digigit cuma suka2 ia mengejar aku kurang lebih 40 meter dan berhenti. Sebab itu aku juga jaguh pecut 100 meter di sukan sekolah.

Rupa2nya anjing ini mau bermain2 dengan aku. Sampai aku meningkat dewasa bila tubuh aku sudah sama besar dengan dia. Dia tak mau mengejar aku lagi cuma menyalak ketika aku melintasi rumah tuannya. Mungkin ia pun sudah meningkat tua, sudah hilang selera mau mengejar aku. Aku pula akan buat bunyi grrrrrr pada dia dan dia akan stop menyalak.

Anjing akan bertindak liar klo ia lama dikurung. Ia akan menyerang makluk yang lebih kecil drpdnya. Ia tetap haiwan. Memusnahkannya selepas insiden ini juga wajar, kerna ia tak sesuai dengan sekitar penduduk taman2 lagi. Buat Hazman..... abang doa kau cepat sembuh. Percayalah kau tak akan takut anjing lagi. Anjing2 akan takut kamu. InsyaAllah.


Aku tak takut lagi sama dia.
Tenung matanya dan grrrrrrrrrr Posted by Hello

Friday, March 18, 2005

potret biru

Aku dibesarkan dalam kesenangan yang sedia ada. Walau pun sederhana. Sejak kecil aku suka melukis. Suka pada seni. Suka pada keindahan semula jadi yang nyaman lagi bersih. Tetap dewasa aku didekati dengan keindahan potret kaum hawa. Sudah pasti yang cantik lagi sexy semuanya terdapat dalam magazine berbagai rupa. Aku menerokai semuanya.

Kini zaman berubah. Magazine diganti dengan internet. Website yang ada potret-potret kaum hawa aku pelupuri. Setakat menikmati keindahan seni. Lebih banyak aku lihat, lebih terkilan dengan kerosakan moral seni yang pernah aku pelajari. Sicantik rambut perang bibir delima sudah tidak tahu nilai diri mereka lagi. Semuanya mengejar kesenangan duniawi belaka. Nilai diri diperdagang, dipertonton.

Satu website yang terkini aku layari, punyai gadis-gadis baru meningkat remaja, cantik sebersih sutera (dari kacamata seni ku). Tapi nilai moralnya entah kemana hilang tujuannya. Begitu ghairah dan bersahaja menikmati kepuasan sex yang meronta-ronta yang mahu ditonjol dagang keseluruh dunia. Mungkin itu kepuasan yang dapat di gapai yang lambat laun akan pudar bila usia membelakangi mereka. Potret-potret biru ini laris laku dipertontonkan.

Aku masih rindukan pada potret seni ku seperti dulu. Garis-garis seni halus (seperti awan tak tercela) yang pernah ku lihat pada kertas-kertas lukisan ku dulu. Kini tercemar luluh sudah. Hanya ku berdoa pada tuhan agar Ia jauhi adik-adik ku di nusantara dari gejala-gejala barat yang sudah hilang pedoman, hilang haluan.

Wednesday, March 16, 2005

kenapa mengemis

waktu itu aku sibuk dengan game aku. kau bilang kau dalam kesulitan. penat tak bernafas. mau aku ikut, nanti di ketawakan iblis mu. aku terpaksa diam. dalam hatiku masih teringat akan kelembutan mu kecantikan mu keunikan mu.

tetapi kenapa harus wang yang menjadi pengukur mu. tak jemu2 kau mengemis. aku beri terus memberi sampai penat aku dibuatnya. kau mengemis lagi kerna tak cukup. aku beri lagi. ikhlas. kini sudah menjadi trend pengemis. lagi bisa mengemis pasti bisa dapat. tak puas dengan apa yang ada... mengemis lagi.

saban hari kau pasti tau bagaimana hidup kesederhanaan itu. tak perlu mengemis. tak perlu itu sama sekali.

Tuesday, March 08, 2005

kontour selimut

Penat enak .... kau tidur
berpaling ke kiri membelakangi ku
kepala mu menenggelami bantal
rambut terurai liar
selimut di kaki.

Aku dekati diri mu
menatapi cantiknya garis lentur dari pinggang
sampai ke pinggul
gadis bibir delima belanda.
selimut perlahan ku tarik ke atas
menutupi sekujur tubuh mu tubuh ku yang pasti sejuk
ku dakapi tubuh mu
telapak tangan ku berpeluk separuh kelopak dada mu
lutut ku di belakang lutut mu
muka ku rapat di kepala mu
terhidu masih wangi rambut mu.

Dua insan dalam kontour selimut
di malam sejuk indah
lena bersama.